Rabu, 02 April 2014

Pengawas Try Out yang Selalu Dilirik dan Tugasnya Menegakkan Kebenaran (Serial Pengembara Gila)

Salah satu tugasku di Gama Global adalah menjadi pengawas Try Out. Lagi dan lagi aku bergelut menjadi pengawas. Dulu di tahun 2011, aku diamanahi sebagai Pengawas Koperasi “Kopma UGM” bersama Nur Agis Aulia dan Vivi Leona Amelia. Dan tahun 2012, aku menjadi Senator di Senat Mahasiswa KM UGM yang salah satu tugasnya mengawasi kinerja Badan Eksekutif Mahasiswa KM UGM. Sampai sekarang, aku masih heran mengapa aku dititipkan amanah itu oleh Allah. Tapi aku tahu Allah tahu yang terbaik untukku. Aku yakin ini akan bermanfaat bagiku untuk pengembangan diriku di masa depan.
Untuk kisahku selama menjadi di Pengawas Koperasi “Kopma UGM” 2011 dan Senator di Senat Mahasiswa KM UGM 2012, aku akan berbagi kisah di lain waktu. Mohon do’anya semoga aku diizinkan oleh Allah untuk bisa terus berbagi pengalaman dan mengambil hikmah di setiap kejadian. AAMIIN. ^_^
Aku diminta oleh Bu Yuni agar berakting menjadi pengawas Try Out yang berwibawa sehingga jiwa kocakku harus tenggelam ke dasar. Akting ini harus kukerjakan dengan baik. Inilah Afdhal Ikhsan, aktor yang sebentar lagi akan naik pohon, bukan naik daun. Akting ini kuakui paling berat. Karena aku harus menentang jiwaku yang jenaka dan berubah mempunyai wajah yang super duper serius.
Pada awal ngawas, aku membuka dengan salam sejahtera, rahmat dan berkah dari Allah untuk para peserta Try Out yang deg-degan dan muka serius. Lalu dilanjutkan dengan beberapa instruksiku seperti silahkan dibagikan soal dan LJKnya ke belakang, dikerjakan soalnya terlebih dahulu dengan sebaik dan sejujur-jujurnya karena insya Allah hasilnya akan diumumkan besok di papan pengumuman, untuk mekanisme pengisian lembar identitasnya akan dijelaskan nanti. Biasanya kelas menjadi heoboh ketika aku bilang hasilnya akan diumumkan di papan pengumuman. Kata mereka, malu,Pak.
Sambil mereka mengerjakan Try Out, diriku menulis teknis pengisian lembar identitas. Ini kulakukan agar apa yang kusampaikan secara lisan bisa ditangkap juga bagi peserta Try Out yang mempunyai kemampuan visualnya lebih unggul daripada audionya. Dan dengan menulis, aku mengurangi pengulangan instruksi yang akan ditanyakan oleh peserta Try Out. Mereka cukup melihat papan tulis dengan jelas dan mudah dimengerti serta rapi.
Sebelum aku menjelaskan, perhatian mereka harus kudapatkan. Aku jelaskan dengan guyonan walaupun tak lebay seperti biasanya. Akting wibawaku diuji saat itu. Tapi aku berhasil melaluinya. Setelah menjelaskan, aku pun berkeliling untuk mengecek lembar identitas masing-masing peserta. Kenapa aku lakukan ini? Agar memastikan bahwa mereka mengerjakan sesuai dengan instruksiku. Cek dan ricek kayak nama sebuah acara infotainment di TV. Itulah salah satu cara menjadi pengawas Try Out bahkan pengawas lainnya seperti saat aku diamanahi Pengawas Koperasi “Kopma UGM” dan Senator di Senat Mahasiswa KM UGM.

Walaupun instruksiku sudah kuusahakan menarik, mudah dimengerti dan jelas, masih ada yang salah. Minimal aku sudah berusaha untuk mengurangi kesalahan. Hasil dari usahaku, kuserahkan kepada Allah (tawakkal).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar