Minggu, 09 September 2018

TAHUKAH KAMU, BANYAK ORANG MELAKUKAN CARA INI UNTUK LEPAS DARI JERAT MISKIN DAN MENJADI KAYA Sebenarnya tidak ada kata miskin, yang ada adalah *"belum kaya"*. Tapi rasanya sama aja ya, antara "miskin" dan "belum kaya". Makanya, orang-orang berlomba menjadi kaya dan sebagian besarnya gagal! Mengapa? Karena masalah mental. Menurut Ust Nasrullah, Ada 2 jenis mental manusia. Satu, mental Kaya. Kedua, mental “belum kaya”. Perbedaan paling mendasar dari kedua mental itu adalah dari pola penggunaan dana. Dari ujung dana itu, bukan dari sumber dananya. Kenapa bukan dari sumbernya? Bukankah orang mental kaya itu banyak sumber uangnya hingga mereka kaya? Ternyata tidak demikian. Kalau bicara produktifitas, kedua mental itu ternyata memiliki produktifitas yang mirip-mirip saja. Hobi bekerja ya mirip-mirip. Bahkan orang bermental “belum kaya” kerjanya lebih keras. Pergi pagi, pulang malam. Rela habiskan waktu dengan bekerja sampai larut malam. Tapi mereka tidak kaya-kaya. Sementara, ada juga orang bermental kaya, dia santai-santai saja kerjanya. Kadang baru mulai kerja setelah dhuha, lalu pulang lebih awal. Di kantor pun terlihat hanya meeting-meeting santai. Tapi uang mereka terus mengalir. Dimana perbedaannya? Begini. Saya ulang sekali lagi. Perbedaan paling mendasar dari kedua mental itu adalah dari “pola penggunaan dana”. Saya beri ilustrasi orang yang “belum kaya” katakan namanya James. James ini punya gaji. Katakan 10 juta per bulan. Karena gaji itu sudah dirasa rutin mengalir pada rekeningnya, maka James menganggap dirinya memiliki standar penghasilan 10 juta per bulan. Dan mungkin asumsinya akan naik gajinya perlahan-lahan. Lalu, dia mulai berani menaikkan gaya hidupnya. Dicicilnya motor per bulan 2 juta. Dia juga mencicil rumah dan perabotnya. Katakan total dia mencicil sebesar 4 juta per bulan. Barang2 itu tentu butuh perawatan. Katakan 1 juta. Dan ini seringkali tidak dihitung oleh orang seperti James. Ini pengeluaran tersembunyi. Jadi total dia membeli gaya hidup sebesar 5 juta per bulan. Bersih yang bisa dia nikmati adalah 5 juta dan itu habis untuk makan, minum, listrik, internet, dan biaya-biaya lainnya. Inilah gaya hidup James: “Penghasilan untuk membeli gaya hidup” Jika ia tidak merubah gaya hidupnya, seberapapun gaji yang dia terima, dia akan menghabiskan gajinya untuk membeli gaya hidup. Di tahun ke 5 misalnya. Kendaraannya sudah usang. Dia harus menjualnya. Lalu membeli kendaraan baru. Dia keluarkan lagi DP dan mulai mencicil. Begitu juga dengan barang2 lainnya. Akhirnya sepanjang hidup, dia akan mengulangi pola itu. Berulang lagi. Sampai di akhir waktu James harus terus bekerja, dan bekerja lagi untuk membeli gaya hidupnya. Pernah lihat orang seperti ini? Terus bekerja sepanjang hidupnya. Inilah mental orang belum kaya. Berbeda dengan Bambang. Dia bermental Kaya. Bambang juga punya gaji. 10 juta per bulan. Bambang menikmati gaji itu dan mulai menyusun hidupnya. Goal hidup Bambang adalah dia tidak lagi mau bekerja. Pekerjaan saat ini adalah sarana untuk menikmati masa pensiun yang indah. Dia menahan diri dari segala gaya hidup. Dari 10 juta gajinya, Bambang mengontrak rumah dan naik kendaraan umum sebesar 2,5jt. 5 juta dia gunakan untuk makan dan biaya-biaya. Lalu 2,5 juta dia pakai untuk menabung dan berinvestasi. Mari kita hitung model investasi Bambang dengan ilustrasi sederhana. 2,5 juta dikali 12 bulan = 30 juta. Dalam setahun dia sudah memiliki saham di 6 cabang rumah makan yang dikelola sebuah lembaga keuangan terpercaya dan syariah. Di tahun kedua, baru investasinya berbuah. Penghasilan per tahun Bambang dari investasinya adalah 10 jt. Lalu secara rutin, Bambang menginvestasikan 2,5jt per bulan hingga investasinya terus berbuah. Sederhananya bisa digambarkan dalam tabel berikut: Tahun 1 : investasi 30jt Tahun 2 : investasi 60jt plus hasil 10jt Tahun 3 : investasi 100jt plus hasil 20jt Tahun 4 : investasi 150jt plus hasil 33,3jt Tahun 5 : investasi 213,3jt plus hasil 50jt Tahun 6 : investasi 293,3jt plus hasil 71,1jt Tahun 7 : investasi 394,4jt plus hasil 97,8jt Tahun 8 : investasi 522,2jt plus hasil 131,5jt Dan seterusnya, maka di tahun ke 8, Bambang sudah memiliki tabungan senilai 522 juta berupa nilai investasi dan hasil keuntungannya. Di tahun ke 8 itu, dia mulai mendapatkan hasil dari investasi nya hampir 11 juta per bulan. Sekarang Bambang punya 2 sumber penghasilan. Dengan gaji sebelumnya yang 10 juta per bulan, maka Bambang sebenarnya sudah bisa membuat dirinya pensiun. Hasil investasinya sudah berbuah hampir sama dengan nilai gajinya. Namun, Bambang meneruskan pola hidupnya. Hingga suatu saat, Bambang benar-benar merdeka dari bekerja. Bambang mampu membeli rumah, kendaraan dan sedekah lebih banyak dari teman-teman seusianya. Bambang memilih gaya hidup orang kaya, yaitu : “penghasilan saat ini untuk membeli kebebasan di masa depan” Kalau boleh saya simpulkan, Orang bermental kaya itu memiliki ciri : - Kerja keras dan kerja cerdas - Membeli produk investasi yang syar’i - Membeli barang konsumtif dengan cash - Hidup dengan kerangkeng uang - Sangat menjauhi kredit Lalu, apa mental hidup Anda? Di kawasan agroedutourism Madania Village, Anda akan bertemu dengan orang-orang yang bermental kaya. Mereka membeli tanah kavling produktif untuk menghasilkan passive income. Tanah kavling yang dibiarkan kosong saja dapat memberikan capital gain 25% per tahun jika diberikan infrastruktur pemukiman Islami seperti yang ada di Madania Village. Terlebih lagi tanah kavlingnya diolah sebagai Kebun Produktif. Hasil panennya bisa buat bangun rumah. Madania Village memadukan antara Kavling perkebunan dan Kavling perumahan. Madania Village membangun lingkungan investasi peradaban baru. Orang yang bermental kaya tidak akan salah memilih lingkungan. Mereka memilih tinggal di lingkungan yang terus menumbuhkannya menjadi kaya. Yuk survey ke Madania Village Beli 1 kavling 400 m2 dapat gratis bonus Kavling 200 m2. Info lebih lanjut : .... #afdhalikhsan #081372179201 #marketing #propertisyariah #madaniavillage #bogor t.me/tokoafdhalikhsan https://chat.whatsapp.com/91wXto2qs7O4hvd98cX8Nu EKONOMI KIAN SULIT. RUPIAH NYARIS 15RIBU. APA YANG HARUS DILAKUKAN? Bambang termenung panjang sambil bergumam lirih: apa yang harus aku lakukan? Menyalahkan pemerintah? Kata ustadz, tidak boleh kita mencari-cari kesalahan pemimpin. Pemerintah pasti berusaha. Sebentar lagi BBM bersubsidi pasti naik untuk meredam. "Apa yang harus aku lakukan di tengah ekonomi yang kian sulit?" Tanya Bambang pada dirinya sendiri, berulang-ulang, seperti membaca mantra. SAVING uang di bank apakah tetap menyelamatkan masa depan? Nilai rupiah semakin melemah. Saving artinya menyimpan supaya bisa menyelamatkan masa depan. Tapi kalau nilai uang yang tersimpan tergerus terus ya bukan selamat namanya. Mau untung malah buntung. INVESTASI TANAH? Bagaimana cara memilih developer yang amanah? Kavling kebun produktif bisa menjadi strategi bagus untuk tetap menjaga uang tetap bertumbuh atau paling tidak bisa menjaga nilai. Bambang mulai Googling cari referensi, kavling kebun mana yang sudah terbukti? Belum ada. Mengandalkan hasil panen? Belum tentu juga. Investasi perkebunan memang menggiurkan tapi bisa rusak juga digempur impor. Bambang tak berhenti Googling cari referensi. Ada beberapa Kavling kebun murah. Ratusan meter hanya dijual puluhan juta. Sangat murah. Resikonya bisa untung dan bisa rugi juga. Dijual mahal pun resikonya sama, bisa untung dan bisa rugi juga. Ada beberapa Kavling kebun yang penjualannya di hold dulu karena persoalan legalitas lahan yang belum clear. Meski bisa refund tapi tentunya rugi waktu dan ribet. Hasil investasi Kavling Kebun Produktif belum tentu semanis janji marketing. Jadi, meski marketing bikin copywriting yang bagus membangun promo tentang winning zone produknya, misal seperti ini: 1. Berada di kawasan wisata Geopark Pongkor 2. Satu-satunya Kavling Kebun yang bisa dibangun rumah permanen 3. Investasi menguntungkan dunia-akhirat dari hasil kebun, traffic wisata dan program wakaf masjid & pesantren 4. Kawasan di kelola dengan ekosistem syariah 5. Membangun peradaban baru dengan adanya program keluarga Qur'ani Jangan langsung percaya! SURVEY DULU. Benarkah ke-5 winning zone itu ada di Madania Village? Jangan langsung tergiur dengan BONUS BERLIMPAH!! ✅ Beli Kavling kebun 400m dapat bonus gratis Kavling kebun 200m ✅ Beli Kavling Kebun 300m dapat bonus gratis Kavling kebun 100m ✅ Beli Kavling kebun 200m dapat bonus gratis umroh ✅ Beli Kavling kebun 100m dapat bonus gratis motor. Percaya? Survey aja dulu. Ini japri no marketing resminya wa.me/6281372179201

TAHUKAH KAMU, BANYAK ORANG MELAKUKAN CARA INI UNTUK LEPAS DARI JERAT MISKIN DAN MENJADI KAYA

Sebenarnya tidak ada kata miskin, yang ada adalah *"belum kaya"*. Tapi rasanya sama aja ya, antara "miskin" dan "belum kaya". Makanya, orang-orang berlomba menjadi kaya dan sebagian besarnya gagal! Mengapa? Karena masalah mental.

Menurut Ust Nasrullah, Ada 2 jenis mental manusia. Satu, mental Kaya. Kedua, mental “belum kaya”.

Perbedaan paling mendasar dari kedua mental itu adalah dari pola penggunaan dana. Dari ujung dana itu, bukan dari sumber dananya.

Kenapa bukan dari sumbernya? Bukankah orang mental kaya itu banyak sumber uangnya hingga mereka kaya? Ternyata tidak demikian.

Kalau bicara produktifitas, kedua mental itu ternyata memiliki produktifitas yang mirip-mirip saja. Hobi bekerja ya mirip-mirip. Bahkan orang bermental “belum kaya” kerjanya lebih keras. Pergi pagi, pulang malam. Rela habiskan waktu dengan bekerja sampai larut malam. Tapi mereka tidak kaya-kaya.

Sementara, ada juga orang bermental kaya, dia santai-santai saja kerjanya. Kadang baru mulai kerja setelah dhuha, lalu pulang lebih awal. Di kantor pun terlihat hanya meeting-meeting santai. Tapi uang mereka terus mengalir.

Dimana perbedaannya?

Begini. Saya ulang sekali lagi. Perbedaan paling mendasar dari kedua mental itu adalah dari “pola penggunaan dana”.

Saya beri ilustrasi orang yang “belum kaya” katakan namanya James.

James ini punya gaji. Katakan 10 juta per bulan. Karena gaji itu sudah dirasa rutin mengalir pada rekeningnya, maka James menganggap dirinya memiliki standar penghasilan 10 juta per bulan. Dan mungkin asumsinya akan naik gajinya perlahan-lahan.

Lalu, dia mulai berani menaikkan gaya hidupnya. Dicicilnya motor per bulan 2 juta. Dia juga mencicil rumah dan perabotnya. Katakan total dia mencicil sebesar 4 juta per bulan.

Barang2 itu tentu butuh perawatan. Katakan 1 juta. Dan ini seringkali tidak dihitung oleh orang seperti James. Ini pengeluaran tersembunyi. Jadi total dia membeli gaya hidup sebesar 5 juta per bulan.

Bersih yang bisa dia nikmati adalah 5 juta dan itu habis untuk makan, minum, listrik, internet, dan biaya-biaya lainnya.

Inilah gaya hidup James: “Penghasilan untuk membeli gaya hidup”

Jika ia tidak merubah gaya hidupnya, seberapapun gaji yang dia terima, dia akan menghabiskan gajinya untuk membeli gaya hidup.

Di tahun ke 5 misalnya. Kendaraannya sudah usang. Dia harus menjualnya. Lalu membeli kendaraan baru. Dia keluarkan lagi DP dan mulai mencicil. Begitu juga dengan barang2 lainnya. Akhirnya sepanjang hidup, dia akan mengulangi pola itu. Berulang lagi. Sampai di akhir waktu James harus terus bekerja, dan bekerja lagi untuk membeli gaya hidupnya.

Pernah lihat orang seperti ini? Terus bekerja sepanjang hidupnya. Inilah mental orang belum kaya.

Berbeda dengan Bambang. Dia bermental Kaya.

Bambang juga punya gaji. 10 juta per bulan. Bambang menikmati gaji itu dan mulai menyusun hidupnya. Goal hidup Bambang adalah dia tidak lagi mau bekerja. Pekerjaan saat ini adalah sarana untuk menikmati masa pensiun yang indah.

Dia menahan diri dari segala gaya hidup. Dari 10 juta gajinya, Bambang mengontrak rumah dan naik kendaraan umum sebesar 2,5jt. 5 juta dia gunakan untuk makan dan biaya-biaya. Lalu 2,5 juta dia pakai untuk menabung dan berinvestasi.

Mari kita hitung model investasi Bambang dengan ilustrasi sederhana.

2,5 juta dikali 12 bulan = 30 juta. Dalam setahun dia sudah memiliki saham di 6 cabang rumah makan yang dikelola sebuah lembaga keuangan terpercaya dan syariah.

Di tahun kedua, baru investasinya berbuah. Penghasilan per tahun Bambang dari investasinya adalah 10 jt. Lalu secara rutin, Bambang menginvestasikan 2,5jt per bulan hingga investasinya terus berbuah. Sederhananya bisa digambarkan dalam tabel berikut:

Tahun 1 : investasi 30jt
Tahun 2 : investasi 60jt plus hasil 10jt
Tahun 3 : investasi 100jt plus hasil 20jt
Tahun 4 : investasi 150jt plus hasil 33,3jt
Tahun 5 : investasi 213,3jt plus hasil 50jt
Tahun 6 : investasi 293,3jt plus hasil 71,1jt
Tahun 7 : investasi 394,4jt plus hasil 97,8jt
Tahun 8 : investasi 522,2jt plus hasil 131,5jt

Dan seterusnya, maka di tahun ke 8, Bambang sudah memiliki tabungan senilai 522 juta berupa nilai investasi dan hasil keuntungannya. Di tahun ke 8 itu, dia mulai mendapatkan hasil dari investasi nya hampir 11 juta per bulan. Sekarang Bambang punya 2 sumber penghasilan.

Dengan gaji sebelumnya yang 10 juta per bulan, maka Bambang sebenarnya sudah bisa membuat dirinya pensiun. Hasil investasinya sudah berbuah hampir sama dengan nilai gajinya.

Namun, Bambang meneruskan pola hidupnya. Hingga suatu saat, Bambang benar-benar merdeka dari bekerja. Bambang mampu membeli rumah, kendaraan dan sedekah lebih banyak dari teman-teman seusianya.

Bambang memilih gaya hidup orang kaya, yaitu : “penghasilan saat ini untuk membeli kebebasan di masa depan”

Kalau boleh saya simpulkan, Orang bermental kaya itu memiliki ciri :
- Kerja keras dan kerja cerdas
- Membeli produk investasi yang syar’i
- Membeli barang konsumtif dengan cash
- Hidup dengan kerangkeng uang
- Sangat menjauhi kredit

Lalu, apa mental hidup Anda?

Di kawasan agroedutourism Madania Village, Anda akan bertemu dengan orang-orang yang bermental kaya. Mereka membeli tanah kavling produktif untuk menghasilkan passive income.

Tanah kavling yang dibiarkan kosong saja dapat memberikan capital gain 25% per tahun jika diberikan infrastruktur pemukiman Islami seperti yang ada di Madania Village. Terlebih lagi tanah kavlingnya diolah sebagai Kebun Produktif. Hasil panennya bisa buat bangun rumah.

Madania Village memadukan antara Kavling perkebunan dan Kavling perumahan. Madania Village membangun lingkungan investasi peradaban baru.

Orang yang bermental kaya tidak akan salah memilih lingkungan. Mereka memilih tinggal di lingkungan yang terus menumbuhkannya menjadi kaya.

Yuk survey ke Madania Village
Beli 1 kavling 400 m2 dapat gratis bonus Kavling 200 m2.

Info lebih lanjut : ....

#afdhalikhsan
#081372179201
#marketing
#propertisyariah
#madaniavillage
#bogor
t.me/tokoafdhalikhsan

https://chat.whatsapp.com/91wXto2qs7O4hvd98cX8Nu

 EKONOMI KIAN SULIT. RUPIAH NYARIS 15RIBU. APA YANG HARUS DILAKUKAN?

Bambang termenung panjang sambil bergumam lirih: apa yang harus aku lakukan?

Menyalahkan pemerintah? Kata ustadz, tidak boleh kita mencari-cari kesalahan pemimpin. Pemerintah pasti berusaha. Sebentar lagi BBM bersubsidi pasti naik untuk meredam.

"Apa yang harus aku lakukan di tengah ekonomi yang kian sulit?" Tanya Bambang pada dirinya sendiri, berulang-ulang, seperti membaca mantra.

SAVING uang di bank apakah tetap menyelamatkan masa depan? Nilai rupiah semakin melemah.

Saving artinya menyimpan supaya bisa menyelamatkan masa depan. Tapi kalau nilai uang yang tersimpan tergerus terus ya bukan selamat namanya. Mau untung malah buntung.

INVESTASI TANAH? Bagaimana cara memilih developer yang amanah?

Kavling kebun produktif bisa menjadi strategi bagus untuk tetap menjaga uang tetap bertumbuh atau paling tidak bisa menjaga nilai.

Bambang mulai Googling cari referensi, kavling kebun mana yang sudah terbukti? Belum ada. Mengandalkan hasil panen? Belum tentu juga.

Investasi perkebunan memang menggiurkan tapi bisa rusak juga digempur impor.

Bambang tak berhenti Googling cari referensi.

Ada beberapa Kavling kebun murah. Ratusan meter hanya dijual puluhan juta. Sangat murah. Resikonya bisa untung dan bisa rugi juga. Dijual mahal pun resikonya sama, bisa untung dan bisa rugi juga.

Ada beberapa Kavling kebun yang penjualannya di hold dulu karena persoalan legalitas lahan yang belum clear. Meski bisa refund tapi tentunya rugi waktu dan ribet.

Hasil investasi Kavling Kebun Produktif belum tentu semanis janji marketing. Jadi, meski marketing bikin copywriting yang bagus membangun promo tentang winning zone produknya, misal seperti ini:

1. Berada di kawasan wisata Geopark Pongkor
2. Satu-satunya Kavling Kebun yang bisa dibangun rumah permanen
3. Investasi menguntungkan dunia-akhirat dari hasil kebun, traffic wisata dan program wakaf masjid & pesantren
4. Kawasan di kelola dengan ekosistem syariah
5. Membangun peradaban baru dengan adanya program keluarga Qur'ani

Jangan langsung percaya!

SURVEY DULU. Benarkah ke-5 winning zone itu ada di Madania Village?

Jangan langsung tergiur dengan BONUS BERLIMPAH!!

✅ Beli Kavling kebun 400m dapat bonus gratis Kavling kebun 200m
✅ Beli Kavling Kebun 300m dapat bonus gratis Kavling kebun 100m
✅ Beli Kavling kebun 200m dapat bonus gratis umroh
✅ Beli Kavling kebun 100m dapat bonus gratis motor.

Percaya?
Survey aja dulu.
Ini japri no marketing resminya
wa.me/6281372179201

Tidak ada komentar:

Posting Komentar