Senin, 07 Oktober 2019

*Episiode Krusial Sejarah Islam MUAWIYAH BIN ABU SUFYAN* _Prestasi Gemilang Selama 20 Tahun Sebagai Gubenur Dan 20 Tahun Sebagai Khalifah Disertai Studi Kritis Terhadap Fitnah-Fitnah Yang Terjadi Di Zamannya_ Penulis : Dr. Ali Muhammad Ash-Shalabi Tebal Buku :xxxviii+ 1038 Hlm. Ukuran: 16 x 24,5 cm. *Mu’awiyah bin Abu Sufyan* _Radhiallahu a‘nhuma_ telah menjadi orang besar sejak Rasulullah _Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam_ masih hidup, yaitu sebagai salah seorang penulis wahyu. Di zaman kekhalifahan Abu Bakar _Radhiallahu ‘anhu,_ Mu’awiyah adalah salah seorang panglima penting dalam penaklukan Syam. Pada masa Umar _Radhiallahu ‘anhu,_ Mu’awiyah _Radhiallahu ‘anhu_ telah muncul menjadi sosok yang unggul hingga khalifah Umar menyerahkan Damaskus dan Ba’labak di bawah kepemimpinannya. Dan di masa Utsman , Mu’awiyah meraih puncak pencapaian yang gemilang; berhasil menaklukkan banyak wilayah di Syam, salah satu pusat kekuatan Romawi paling kokoh ketika itu. Dan di masa itu pula, untuk pertama kali, umat Islam berhasil membentuk pasukan angkatan laut yang hebat, dan ini sekali lagi adalah jasa Mu’awiyah. Tetapi ketika Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah, kenapa Mu’awiyah tidak mau berbai’at? Sikap Mu’awiyah ini kemudian memicu berbagai peristiwa besar: Perang Shiffin, peristiwa tahkim, munculnya Khawarij, munculnya agama Syi’ah; yang hingga kini semua itu terus menjadi bahan kajian menarik. Buku ini, mengulas secara faktual disertai dengan analisa yang kuat, semua yang terjadi dalam kurun waktu itu, kasus demi kasus; sehingga berbagai peristiwa yang tampak bagaikan tumpukan peristiwa acak, dan fitnah tumpang tindih menjadi terurai dan terpetakan dengan jelas. Di antara gerakan Jihad yang dilakukan Mu’awiyah adalah menghadapi Romawi Byzantium yang berpusat di Konstantinopel, yang ketika itu adalah palang pintu benua Eropa. Dan yang paling spektakuler adalah keberhasilan Mu’awiyah menaklukkan Afrika Utara seluruhnya. Kemudian menaklukkan ke arah timur hingga mencapai Khurasan, Sijistan, dan negeri-negeri seberang sungai Jaihun (kini: Sungai Amu Darya). Mu’awiyah telah mengabdikan hidupnya di jalan Allah selama empat puluh tahun; dua puluh tahun sebagai gubernur dan dua puluh tahun sebagai khalifah, yang sepanjang masa itu penuh dengan torehan jasa yang luar biasa bagi kaum Muslimin. Tetapi di akhir hidupnya, mengapa Mu’awiyah membai’at putranya, Yazid? Padahal kala itu masih banyak para sahabat hebat yang masih hidup. Kemudian di zaman Yazid inilah cucu Nabi _Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam,_ al-Husain bin Ali _Radhiallahu ‘anhuma terbunuh._ Harga: Rp. 160.000,- Beli lebih dari 1 paket diskon mulai dari Rp5.000. Beli lebih banyak, lebih murah. 😁 Info lebih lengkap, silahkan dengan senang hati menghubungi marketing sholeh : Afdhal Ikhsan klik wa.me/6281372179201 atau update terus produk di Instagram : @afdhalikhsan1 Fanpage Facebook : Afdhal Ikhsan Grup telegram : t.me/tokoafdhalikhsan Grup WA : https://chat.whatsapp.com/91wXto2qs7O4hvd98cX8Nu Subscribe, like n share channel YouTube Afdhal Ikhsan 🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

*Episiode Krusial Sejarah Islam MUAWIYAH BIN ABU SUFYAN*
_Prestasi Gemilang Selama 20 Tahun Sebagai Gubenur Dan 20 Tahun Sebagai Khalifah Disertai Studi Kritis Terhadap Fitnah-Fitnah Yang Terjadi Di Zamannya_

Penulis : Dr. Ali Muhammad Ash-Shalabi
Tebal Buku :xxxviii+ 1038 Hlm.
Ukuran: 16 x 24,5 cm.

*Mu’awiyah bin Abu Sufyan* _Radhiallahu a‘nhuma_ telah menjadi orang besar sejak Rasulullah _Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam_ masih hidup, yaitu sebagai salah seorang penulis wahyu.

Di zaman kekhalifahan Abu Bakar _Radhiallahu ‘anhu,_ Mu’awiyah adalah salah seorang panglima penting dalam penaklukan Syam.
Pada masa Umar _Radhiallahu ‘anhu,_  Mu’awiyah _Radhiallahu ‘anhu_ telah muncul menjadi sosok yang unggul hingga khalifah Umar menyerahkan Damaskus dan Ba’labak di bawah kepemimpinannya.
Dan di masa Utsman , Mu’awiyah meraih puncak pencapaian yang gemilang; berhasil menaklukkan banyak wilayah di Syam, salah satu pusat kekuatan Romawi paling kokoh ketika itu.
Dan di masa itu pula, untuk pertama kali, umat Islam berhasil membentuk pasukan angkatan laut yang hebat, dan ini sekali lagi adalah jasa Mu’awiyah.

Tetapi ketika Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah, kenapa Mu’awiyah tidak mau berbai’at? Sikap Mu’awiyah ini kemudian memicu berbagai peristiwa besar: Perang Shiffin, peristiwa tahkim, munculnya Khawarij, munculnya agama Syi’ah; yang hingga kini semua itu terus menjadi bahan kajian menarik.

Buku ini, mengulas secara faktual disertai dengan analisa yang kuat, semua yang terjadi dalam kurun waktu itu, kasus demi kasus; sehingga berbagai peristiwa yang tampak bagaikan tumpukan peristiwa acak, dan fitnah tumpang tindih menjadi terurai dan terpetakan dengan jelas. Di antara gerakan Jihad yang dilakukan Mu’awiyah adalah menghadapi Romawi Byzantium yang berpusat di Konstantinopel, yang ketika itu adalah palang pintu benua Eropa.

Dan yang paling spektakuler adalah keberhasilan Mu’awiyah menaklukkan Afrika Utara seluruhnya. Kemudian menaklukkan ke arah timur hingga mencapai Khurasan, Sijistan, dan negeri-negeri seberang sungai Jaihun (kini: Sungai Amu Darya).

Mu’awiyah telah mengabdikan hidupnya di jalan Allah selama empat puluh tahun; dua puluh tahun sebagai gubernur dan dua puluh tahun sebagai khalifah, yang sepanjang masa itu penuh dengan torehan jasa yang luar biasa bagi kaum Muslimin. Tetapi di akhir hidupnya, mengapa Mu’awiyah membai’at putranya, Yazid? Padahal kala itu masih banyak para sahabat hebat yang masih hidup. Kemudian di zaman Yazid inilah cucu Nabi _Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam,_ al-Husain bin Ali _Radhiallahu ‘anhuma terbunuh._

Harga: Rp. 160.000,-

Beli lebih dari 1 paket diskon mulai dari Rp5.000. Beli lebih banyak, lebih murah. 😁

Info lebih lengkap, silahkan dengan senang hati menghubungi marketing sholeh :

Afdhal Ikhsan

klik wa.me/6281372179201

atau update terus produk di

Instagram : @afdhalikhsan1

Fanpage Facebook : Afdhal Ikhsan

Grup telegram :
t.me/tokoafdhalikhsan

Grup WA :
https://chat.whatsapp.com/91wXto2qs7O4hvd98cX8Nu

Subscribe, like n share channel YouTube Afdhal Ikhsan

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Tidak ada komentar:

Posting Komentar