Rabu, 25 Februari 2015

Jejak Jejak yang Terserak Rp45.000 (085725847570)


Jejak Jejak yang Terserak 

Detail
Judul :Jejak - Jejak Yang Terserak 
Penulis:Rifki Hasan
Penerbit      :SyehaPublishing
Isi:191 Halaman
ISBN:978-979-762-1032
Ukuran:13,5 x 20,5 cm

Sinopsis

Buku Jejak-jejak yang Terserak ditulis oleh seoarng sahabat yang bernama Rifki Hasan. Buku ini berisi semacam catatan harian dari sang penulis tentang apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan dalam kesehariannya, baik ketika di rumah, di dalam perjalanan, di kantor, di restoran, di pengajian, serta di berbagai tempat lainnya. Pengalaman tersebut penulis ceritakan kembali ke dalam tulisan sederhana dan singkat namun dengan pembelajaran hidup di dalamnya.
Buku ini terbagi dalam beberapa bagian. Namun pembagian tersebut hanya terlihat pada bagian daftar isi, sedangkan dalam isi keseluruhan, pembagian tersebut tidak terlihat.
Jejak Cinta
Apa yang sebaiknya dilakukan, jatuh cinta atau membangkitkan cinta? Apakah cinta harus dipelihara dalam sebuah rumah tangga atau komitmen saat menikah yang harus dipegang kukuh dengan selalu memberikan enam kuntum bunga untuk pasangan hidup? Sedang bagi yang belum menemukan cinta sejatinya (kembali), mungkin sebagian apa yang dilakukan oleh para pemancing dapat ditiru.
Jejak Bahagia
Bahagia adalah hak setiap orang. Jika ingin bahagia, jangan ditunda. Bahagia bisa dirasa kapan dan di mana saja.
Ketika masalah datang menyelimuti diri dan duka memeluk jiwa, nikmatilah yang terjadi sambil mengais hikmah di dalamnya, karena bagaimanapun juga, "Trouble Is A Friend" yang akan memberi pelajaran hidup dan mendidik diri untuk selalu bersyukur. Dan di situlah letak bahagia.
Jejak Kata
Kata-kata yang keluar dari mulut tak hanya sekedar keluar saja. Kata-kata tersebut bsa menjadi penyubur semangat atau justru sebaliknya. Kata-kata bisa menghibur, namun bisa juga melukai hati.
Jadikanlah kata-kata seindah pelangi. Pilihlah kata agar tiada hari yang terluka, karena terkadang, apa yang diucapkan tidak selalu diinginkan. Ada masanya pula untuk berkata pada saat diperlukan, bukan karena kemauan semata.
Jejak Mata dan Telinga
Apa yang dilihat dan didengar mengisyaratkan sebuah optimisme hidup dan tidak berputus asa terhadap rahmat Allah, seperti yang diperlihatkan oleh pemulung dengan gerobak bertuliskan kata "Optimis" di antara lalu-lalang mobil-mobil borjuis, oleh penjual papan penggilasan yang menjajakan dagangannya dengan berjalan kaki sementara mesin cuci marak di pasaran.
Apa yang dilihat dan didengar mengisyaratkan untuk bersyukur atas apa yang ada, karena mungkin masih banyak orang yang tidak seberuntung diri ini. Jika tidak bisa bersyukur, mungkin diri lebih buruk daripada pengemis. Para pengemis itu akan mengucapkan terima kasih setelah diberi apa yang mereka minta, sedang diri malah menjadi kufur.
Apa yang dilihat dan didengar juga menyisipkan pembelajaran bahwa apa yang tak kasat mata bukan berarti tidak ada.
Melengkapi jejak-jejak yang ada, di dalam buku ini juga menceritakan jejak-jejak penulis bersama keluarga, buah hati, dan para sahabat. Sementara di bagian akhir buku terdapat tiga buah cerpen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar