Selasa, 18 Maret 2014

Jodoh Telah Dituliskan-Nya: Ustadz dengan Pembantu Rumah Tangga (Serial Musafir Cinta)

Ketika aku duduk di bangku kelas 2 MDA Babussalam (Madrasah Diniyah Awaliyah yang pada saat itu juga aku duduk di bangku kelas 3 SD), aku diajari Tarikh (Sejarah) Islam oleh Pak Amien Syukri. Selama belajar, aku tak mengalami kesulitan apapun. Tapi tiba-tiba di nilai rapor caturwulanku (dulu masih menggunakan sistem caturwulan/cawu) jelek, yakni nilai 5 bertengger dengan gagahnya. Sejak saat itu, aku dendam dengan Pak Amien Syukri. Maklum, namanya juga anak kecil yang tidak tahu apa efek jeleknya dendam. Namun, perlahan tapi pasti, rasa dendam itu menghilang seiring dengan kebersamaan pada saat bulan Ramadhan di tahun 1999.
Sebelum aku menjelaskan kebersamaan diriku dengan Pak Amien Syukri, sekilas aku akan deskripsikan makhluk seperti apa Pak Amien Syukri. Sosok Pak Amien Syukri yang kebapakan, penuh humor serta berjiwa pemimpin ini mempunyai wajah yang beda tipis dengan Shah Rukh Khan (SRK). Pasti pembaca tahu SRK kan? Penampilan yang gagah, perempuan mana yang tidak kepincut hatinya termasuk pembantu rumah tangga tetanggaku dan juga Nenekku.
Aku sedang meraba-raba ingatanku 13 tahun yang lalu. Setiap bulan Ramadhan, aku diberi buku Agenda Ramadhan yang di sana ada daftar ibadah yang kita lakukan dan rangkuman ceramah Tarawih. Karena aktivitas Ramadhanku itu membuatku semakin dekat dengan Pak Amien Syukri. Aku sering shalat Tarawih dekat beliau di Masjid Babussalam. Hal itu jika beliau tidak menjadi imam. Biasanya tempat favorit kami di teras Masjid Babussalam sambil menikmati udara malam setelah kekenyangan karena makan makanan untuk berbuka puasa. Sungguh pengalaman yang tak terlupakan.
Pada suatu malam pasca Tarawihan, Pak Amien Syukri bertanya kepadaku, siapa gadis yang sering pulang bersamaku. Nah, aku bingung mau jawab apa. Masak aku bilang bahwa gadis itu adalah pembantu rumah tangga Nenekku. Aku khawatir Pak Amien Syukri patah hati dan menjauh karena hal itu. Aku sudah melihat ada tanda cinta di mata beliau. Hebat sekali dirimu menerawang cinta, San. Ini akibat diriku bergaul dengan para tante-tante (aku sering memanggil begitu, bukan yang negatif-negatif ya?hihi) yang menghuni kos-kosan Nenekku. Mereka sering berbicara tentang cinta. Oke, sekarang fokus kepada jawabanku. Aku terpaksa berbohong. Aku menjawab gadis itu adalah kakakku. Aku sangat menyesali tindakanku yang berbohong. Mohon ampun ya Allah. Mohon maaf ya Pak Amien Syukri dan Tante Leni Marlina, gadis yang kubilang kakakku itu. Tante Leni sering aku memanggil beliau. Nama beliau yang mirip nama seorang artis terkenal jaman baheula.
Setelah aku bilang Tante Leni adalah kakakku, kemudian Pak Amien Syukri mengamanahkanku untuk menyampaikan salam kepada Tante Leni. Aku pun menyampaikannya kepada Tante Leni dan Tante Leni pun membalasnya. Begitulah seterusnya sampai mereka menikah beberapa bulan setelah Ramadhan. Bulan Ramadhan dan sesudahnya itu lengkap sudah diriku jadi tukang titip salam di antara mereka dan mak comblang mereka.
Lalu muncullah opini di masyarakat sekitar bahwa seorang Ustadz akan menikahi seorang pembantu rumah tangga. Bagiku, kalau memang jodoh tidak akan bisa ditolak termasuk manusia karena yang mengikatnya adalah Allah sendiri. Karena Pak Amien Syukri yang sudah mantap hatinya dengan Tante Leni maka mereka pun mengadakan pernikahan di Sawahlunto, kampung Tante Leni. Sayang sekali pada saat itu, aku tidak bisa datang dan setelah itu aku mendengar mereka pindah ke kampung halaman Pak Amien Syukri di Padang Sidempuan. Dan tidak terdengar kabar lagi tentang mereka.
Sampai beberapa waktu yang lalu, ada yang menelponku. Aku pun mengais-ngais memoriku tapi memoriku masih tajam, aku masih hafal dengan nama panjang Tante Leni Marlina. Pasca dari itu, ternyata suaminya, Pak Amien Syukri pun sangat update di Fan Page Facebookku. Yang lucunya, dia bilang aku segera lulus biar nanti dia akan carikan jodoh untukku dan dia pun meminta fotoku. Ada-ada aja nich Pak Amien Syukri. Haha.^_^
Tak usah gelisah dengan siapa engkau berjodoh sekarang karena Allah telah mempersiapkannya untukmu. Tinggal kamu mempersiapkan diri mulai dari perbaikan dirimu sampai kepada kamu siap dengan pasanganmu yang tentu saja sebaik dirimu juga. Lelaki yang baik untuk gadis yang baik dan begitu juga sebaliknya. Ini hanya nasihat untuk diriku sendiri. Kalau ada manfaatnya, silahkan diambil. Kalau ada salahnya seperti berbohong, mohon ditinggalkan. Aku hanya ingin mendapatkan MLM pahala, bukan MLM dosa. Hihi.^_^



Tidak ada komentar:

Posting Komentar