Ketika aku duduk di
bangku kelas 2 MDA Babussalam (Madrasah Diniyah Awaliyah yang pada saat itu
juga aku duduk di bangku kelas 3 SD), aku diajari Tarikh (Sejarah) Islam oleh
Pak Amien Syukri. Selama belajar, aku tak mengalami kesulitan apapun. Tapi
tiba-tiba di nilai rapor caturwulanku (dulu masih menggunakan sistem
caturwulan/cawu) jelek,
yakni nilai 5 bertengger dengan gagahnya. Sejak saat itu, aku dendam dengan Pak
Amien Syukri. Maklum, namanya juga anak kecil yang tidak tahu apa efek jeleknya
dendam. Namun, perlahan tapi pasti, rasa dendam itu menghilang seiring dengan
kebersamaan pada saat bulan Ramadhan di tahun 1999.
Sebelum aku
menjelaskan kebersamaan diriku dengan Pak Amien Syukri, sekilas aku akan
deskripsikan makhluk seperti apa Pak Amien Syukri. Sosok Pak Amien Syukri yang
kebapakan, penuh humor serta berjiwa pemimpin ini mempunyai wajah yang beda
tipis dengan Shah Rukh Khan (SRK). Pasti pembaca tahu SRK kan? Penampilan yang
gagah, perempuan mana yang tidak kepincut hatinya termasuk pembantu rumah
tangga tetanggaku dan juga Nenekku.
Aku sedang
meraba-raba ingatanku 13 tahun yang lalu. Setiap bulan Ramadhan, aku diberi
buku Agenda Ramadhan yang di sana ada daftar ibadah yang kita lakukan dan
rangkuman ceramah Tarawih. Karena aktivitas Ramadhanku itu membuatku semakin
dekat dengan Pak Amien Syukri. Aku sering shalat Tarawih dekat beliau di Masjid
Babussalam. Hal itu jika beliau tidak menjadi imam. Biasanya tempat favorit
kami di teras Masjid Babussalam sambil menikmati udara malam setelah
kekenyangan karena makan makanan
untuk berbuka puasa. Sungguh
pengalaman yang tak terlupakan.
Pada suatu malam
pasca Tarawihan, Pak Amien Syukri bertanya kepadaku, siapa gadis yang sering
pulang bersamaku. Nah, aku bingung mau jawab apa. Masak aku bilang bahwa gadis
itu adalah pembantu rumah tangga Nenekku. Aku khawatir Pak Amien Syukri patah
hati dan menjauh karena hal itu. Aku sudah melihat ada tanda cinta di mata
beliau. Hebat sekali dirimu menerawang cinta, San. Ini akibat diriku bergaul
dengan para tante-tante (aku sering memanggil begitu, bukan yang
negatif-negatif ya?hihi) yang menghuni kos-kosan Nenekku. Mereka sering
berbicara tentang cinta. Oke, sekarang fokus kepada jawabanku. Aku terpaksa
berbohong. Aku menjawab gadis itu adalah kakakku. Aku sangat menyesali tindakanku
yang berbohong. Mohon ampun ya Allah. Mohon maaf ya Pak Amien Syukri dan Tante
Leni Marlina, gadis yang kubilang kakakku itu. Tante Leni sering aku memanggil
beliau. Nama beliau yang mirip nama seorang artis terkenal jaman baheula.
Setelah aku bilang
Tante Leni adalah kakakku, kemudian Pak Amien Syukri mengamanahkanku untuk
menyampaikan salam kepada Tante Leni. Aku pun menyampaikannya kepada Tante Leni
dan Tante Leni pun membalasnya. Begitulah seterusnya sampai mereka menikah
beberapa bulan setelah Ramadhan. Bulan Ramadhan dan sesudahnya itu lengkap
sudah diriku jadi tukang titip salam di antara mereka dan mak comblang mereka.
Lalu muncullah
opini di masyarakat sekitar bahwa seorang Ustadz akan menikahi seorang pembantu
rumah tangga. Bagiku, kalau memang jodoh tidak akan bisa ditolak termasuk
manusia karena yang mengikatnya adalah Allah sendiri. Karena Pak Amien Syukri
yang sudah mantap hatinya dengan Tante Leni maka mereka pun mengadakan
pernikahan di Sawahlunto, kampung Tante Leni. Sayang sekali pada saat itu, aku
tidak bisa datang dan setelah itu aku mendengar mereka pindah ke kampung
halaman Pak Amien Syukri di Padang Sidempuan. Dan tidak terdengar kabar lagi tentang mereka.
Sampai beberapa
waktu yang lalu, ada yang menelponku. Aku pun mengais-ngais memoriku tapi
memoriku masih tajam, aku masih hafal dengan nama panjang Tante Leni Marlina.
Pasca dari itu, ternyata suaminya, Pak Amien Syukri pun sangat update di Fan
Page Facebookku. Yang lucunya, dia bilang aku segera lulus biar nanti dia akan
carikan jodoh untukku dan dia pun meminta fotoku. Ada-ada aja nich Pak Amien
Syukri. Haha.^_^
Tak usah gelisah
dengan siapa engkau berjodoh sekarang karena Allah telah mempersiapkannya
untukmu. Tinggal kamu mempersiapkan diri mulai dari perbaikan dirimu sampai kepada
kamu siap dengan pasanganmu yang tentu saja sebaik dirimu juga. Lelaki yang
baik untuk gadis yang baik dan begitu juga sebaliknya. Ini hanya nasihat untuk
diriku sendiri. Kalau ada manfaatnya, silahkan diambil. Kalau ada salahnya
seperti berbohong, mohon ditinggalkan. Aku hanya ingin mendapatkan MLM pahala,
bukan MLM dosa. Hihi.^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar