Bagi
penikmat film Bollywood jaman antah berantah, pasti hafal dengan karakter
Thakur Singh, tuan tanah yang kejam yang ditakuti atau peran antagonis di film
tersebut. Nah,
karakter Thakur Singh ini menginspirasi seorang teman SDku. Karakter Thakur
Singh yang ditakuti oleh orang-orang pun hampir sama dengan temanku ini.
Temanku
ini termasuk yang paling pemberani di antara teman-temanku. Dia berani mengajak
berkelahi orang yang
lebih tua darinya (kecuali guru dan orangtua) dan juga orang yang lebih besar
darinya. (kecuali diriku yang badannya juga besar sejak SD, mungkin karena kami
sudah bersahabat karib. Haha.)
Kesempatan ini sering digunakan oleh teman-temanku yang juga dijahili oleh
orang lain atau anak dari sekolah lain seperti diminta uangnya (bahasa gaulnya
dipalak) atau dipukul untuk mengadu kepada Thakur Singh agar Thakur Singh juga
memukul orang yang meminta uang tersebut atau dipukul tadi. Thakur Singh itu
ibarat hantu yang menakutkan bagi orang yang dipukulnya atau yang diajak
berkelahi tapi ibarat pahlawan yang bisa dihandalkan bagi orang yang teraniaya. Haha. ^_^
Aku
waktu kelas 3 SD pernah mengajarinya belajar perkalian. (Alhamdulillah, aku dianugerahi lebih
cepat paham perkalian daripada temanku ini). Thakur Singh ini memang sangat
menggilai film Bollywood bahkan beliau pernah merayu dengan lagu India kepada
sang primadona SD kami alias bunga SD kami yakni Try Rezky Wulandari, siswa
pindahan dari Jakarta. Dalam pikiranku pada saat itu, gila juga ni anak, ketika
SD saja jika menyukai seorang cewek hanya bisa gangguin dan ngejahilin atau
hanya melihatnya dari jarak kejauhan serta berharap bertemu di dalam mimpi
alias mimpi kali ye.haha.
Pada
suatu waktu, ada program suntik yang datang ke SD kami. Dan yang lucunya adalah
sahabatku Thakur Singh yang terkenal dengan keberaniannya ini ketakutan dan
melarikan diri melalui jendela kaca bahkan sampai memecahkannya dan tidak
pernah masuk sekolah lagi alias putus sekolah. Kata beliau, ketika dia melihat
seorang temanku cewek namanya Sarmila (bukan nama sinetron yang sedang
digandrungi saat itu tapi memang nama sebenarnya tapi kalau soal dia digandrungi
atau tidak, aku ra melu-melu. Haha.)
kesakitan dan sampai terpincang-pincang (mohon maaf,sebenarnya Sarmila ini
memang kakinya sudah pincang). Dan sekarang dia tidak takut dengan suntik lagi
karena dia mempunyai tato di pangkal lengan yang bertuliskan nama seseorang dan
sebuah gambar, mungkin naga.
Akibat
hal ini, Emak Thakur Singh ini pun dipanggil ke sekolah untuk ditanyai kenapa
dia tidak masuk sekolah, apa dia mau berhenti atau tidak. Lalu Emak Thakur
Singh ini pun menanyakan kepada anaknya dan Thakur Singh menjawab tidak akan
sekolah lagi. Emak Thakur Singh pun mengancam jika Thakur Singh tidak sekolah
maka dia tidak akan dibiayai oleh Emaknya lagi termasuk tak diberi makan.
Thakur Sing pun tetap teguh dengan pendiriannya. Dan benar saja dia tak diberi
makan oleh Emaknya. Dia pun terpaksa menjadi agen (semacam kernet) mobil Cigak
Baruak (semacam mobil angkutan umum). Dengan bekerja seperti itu, dia bisa
menghidupi dirinya. Satu tahun yang lalu, Emak Thakur Singh meninggal
dikarenakan stroke. Ketika aku menanyakan ini, entah kenapa aku melihat dari
sorotan matanya di dalam hatinya dia menangis. Aku yakin Thakur Singh sangat
menyayangi Emaknya karena Emaknyalah yang membesarkannya setelah ayahnya
meninggal karena mabuk.
Terkait
mabuk ini, Thakur Singh pun sekarang mabuk. Aku pernah bertanya kenapa dirinya
mabuk, “Apakah dirimu stress?”,
tanyaku.
Dia
menjawab, “Karena pergaulan.”
Aku
akui pergaulannya dengan preman-preman itu mempengaruhinya. Mungkin jika dia
menolak, dia takut dikucilkan dan dianggap pengecut. Aku berani menjamin jika
dia mempunyai pergaulan yang baik maka dia pun akan jadi baik. Pergaulan yang
baik selalu mendukungnya untuk berbuat baik.
Karena
mabuk ini juga dia “cerai” dari istrinya yang baru hamil 1 bulan sampai
sekarang 4 bulan. Dia sering pulang malam dengan kondisi mabuk dan ibu
mertuanya sering ngomel. Hal inilah yang membuat dia tidak tahan di rumah dan
kabur meninggalkan istrinya yang sedang hamil. Sebenarnya dia masih ingin
dengan istrinya tapi dengan syarat istrinya mau mengontrak sebuah rumah alias
terpisah dengan mertuanya akan tetapi hal ini tidak diizinkan oleh mertuanya
karena istrinya merupakan anak tunggal. Yang uniknya, Thakur Singh juga anak
semata wayang. Haha. ^_^
Kadang-kadang
Thakur Singh masih menafkahi istrinya akan tetapi jika istrinya yang minta dan
dia mempunyai uang. Maklum saja, dia sekarang bekerja menjadi supir angkot di
kota Padang yang tiap hari harus menyetor uang kepada induk semangnya plus buat
mabuk, rokok dan lain-lain. Beliau
termasuk mudah mengeluarkan uang apalagi untuk temannya. Aku juga sempat
ditraktir minum tapi bukan miras ya, cuma minuman biasa seperti Teh Talua
(sebuah minuman teh yang dicampur telur, aku paling suka ini). haha.^_^
Aku
juga pernah menanyakan jika anaknya lahir apakah dia akan menafkahinya. Dia
menjawab akan menafkahinya. Dia berharap anaknya perempuan. Aku bilang menjaga
anak perempuan itu lebih susah daripada anak lelaki. Dia pun mengiyakan. Kenapa
aku bilang seperti itu? Karena ada sebuah kisah bahwa banyak penghuni neraka
itu adalah kaum perempuan. Mereka dimasukkan ke neraka karena memamerkan
auratnya dan tak mampu menjaga lidahnya seperti bergunjing, fitnah dan mencaci.
Semoga saja dia memegang janjinya kepadaku untuk menjaga anaknya dengan baik. AAMIIN. ^_^
Sampai
sekarang kebiasaan berkelahinya tak pernah berhenti. Dia tetap berkelahi dengan
sesama supir angkot dan mereka menakuti Thakur Singh yang sekarang sering
dipanggil Rahul. Bahkan dia pernah dibacok oleh sekelompok orang dan masuk
rumah sakit karena itu. Luka bacok itu bisa ditemui bekasnya di punggungnya.
Nama Thakur Singh telah berubah menjadi Rahul, nama sebuah lakon dalam film
India.
Itulah
sekelumit kisah dari Thakur Singh dari ingatan masa laluku dicampur obrolan
kami pada saat reunian SD serta obrolanku semalaman dengannya di Masjid pada
saat takbiran. Semoga kisah ini memberikan hikmah bagi kita untuk mendukung
teman kita untuk berbuat baik dan menasehatinya jika salah serta terus
mendo’akannya. AAMIIN. ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar