Kamis, 16 November 2017

TUKANG JAHIT Harus ada yang ambil tugas untuk menjahit kebaikan di negeri ini. Harus ada yang mendedikasikan hidupnya untuk menyulam satu demi satu potongan hebat dari nusantara ini. Harus ada yang bersedia jadi Tukang Jahit Bangsa. Hari ini Saya diundang Pak Imam Subowo, Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri PERUM BULOG. Saya diundang untuk tukar fikiran mengenai bagaimana Bulog bisa menghadapi tantangan perubahan regulasi yang cepat. Pak Imam adalah sosok yang sangat terbuka dan punya visi kuat untuk ketahanan negeri. Kaget juga Saya, beliau berkenan menyimak ocehan receh anak muda seperti Saya. Saya pun banyak berbagi tentang Change Management dan Alignment Methode didalam organisasi. Banyak hal yang kami diskusikan, mulai dari ketahanan pangan, solusi kesejahteraan untuk petani, hingga pola efektif untuk menjaga harga komoditas di pasar. Bulog yang semula hanya menjadi pelaksana distribusi bantuan pangan, akan bergerak menjadi organ bisnis yang kompetitif. Terdapat ratusan sub divre, ratusan unit pengolahan dan ribuan titik gudang yang tersebar diseluruh Indonesia. Sebuah asset jejaring yang harusnya bermanfaat besar untuk negeri. Saya mewakili Serikat Saudagar Nusantara (SSN) kemudian mencari periperal kerjasama yang dapat dikerjakan bersama Bulog. Alhamdulillah, beberapa kerja bersama akan kami hadirkan bersama untuk kesejahteraan bangsa. Ada niat yang sama untuk mensejahterakan anak bangsa, mempermudah distribusi produk lokal dan menguatkan negeri. Banyak sosok yang berada di posisi Pak Imam, tetapi memilih menjalankan yang sudah ada. Berbeda dengan pak Imam yang terus berfikir untuk kemajuan Bulog, kesejahteraan anak bangsa dan kekuatan negeri. "Masih muda, jangan cuma berfikir bisnis, harus berfikir tentang bagaimana memajukan negeri, hati harus merah putih... harus..." - Pak Imam Semoga kerja SSN dirahmati Allah. Hari ini menjahit jejalin ke Bulog, kemudian terjadwal ke Kemenkop, lalu ke Owner Grup Sahid Hotel, lalu Indonesian Diaspora Network Global, lalu A.. B.. C... D... kami tidak akan berhenti. Kerja pemberdayaan ini memang menuntut energi besar. Sambil ngurusi bisnis sendiri, kita juga harus tetap beri energi untuk pelayanan publik. Tidak akan berhenti. Tidak akan menyerah. Tidak akan lelah. Memilih terus bergerak. Memilih terus berjejaring. Memilih terus menjahit. Doakan kerjasama SSN dan Bulog lancar. Banyak hal diluar uang yang bisa dikerjasamakan. InsyaAllah Bulog akan hadir membersamai misi SSN : "Berdaya di Negeri Sendiri" Rendy Saputra Penjahit Bangsa

TUKANG JAHIT

Harus ada yang ambil tugas untuk menjahit kebaikan di negeri ini. Harus ada yang mendedikasikan hidupnya untuk menyulam satu demi satu potongan hebat dari nusantara ini. Harus ada yang bersedia jadi Tukang Jahit Bangsa.

Hari ini Saya diundang Pak Imam Subowo, Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri PERUM BULOG. Saya diundang untuk tukar fikiran mengenai bagaimana Bulog bisa menghadapi tantangan perubahan regulasi yang cepat. Pak Imam adalah sosok yang sangat terbuka dan punya visi kuat untuk ketahanan negeri.

Kaget juga Saya, beliau berkenan menyimak ocehan receh anak muda seperti Saya. Saya pun banyak berbagi tentang Change Management dan Alignment Methode didalam organisasi.

Banyak hal yang kami diskusikan, mulai dari ketahanan pangan, solusi kesejahteraan untuk petani, hingga pola efektif untuk menjaga harga komoditas di pasar. Bulog yang semula hanya menjadi pelaksana distribusi bantuan pangan, akan bergerak menjadi organ bisnis yang kompetitif.

Terdapat ratusan sub divre, ratusan unit pengolahan dan ribuan titik gudang yang tersebar diseluruh Indonesia. Sebuah asset jejaring yang harusnya bermanfaat besar untuk negeri.

Saya mewakili Serikat Saudagar Nusantara (SSN) kemudian mencari periperal kerjasama yang dapat dikerjakan bersama Bulog. Alhamdulillah, beberapa kerja bersama akan kami hadirkan bersama untuk kesejahteraan bangsa. Ada niat yang sama untuk mensejahterakan anak bangsa, mempermudah distribusi produk lokal dan menguatkan negeri.

Banyak sosok yang berada di posisi Pak Imam, tetapi memilih menjalankan yang sudah ada. Berbeda dengan pak Imam yang terus berfikir untuk kemajuan Bulog, kesejahteraan anak bangsa dan kekuatan negeri.

"Masih muda, jangan cuma berfikir bisnis, harus berfikir tentang bagaimana memajukan negeri, hati harus merah putih... harus..." - Pak Imam

Semoga kerja SSN dirahmati Allah. Hari ini menjahit jejalin ke Bulog, kemudian terjadwal ke Kemenkop, lalu ke Owner Grup Sahid Hotel, lalu Indonesian Diaspora Network Global, lalu A.. B.. C... D... kami tidak akan berhenti.

Kerja pemberdayaan ini memang menuntut energi besar. Sambil ngurusi bisnis sendiri, kita juga harus tetap beri energi untuk pelayanan publik.

Tidak akan berhenti.
Tidak akan menyerah.
Tidak akan lelah.

Memilih terus bergerak.
Memilih terus berjejaring.
Memilih terus menjahit.

Doakan kerjasama SSN dan Bulog lancar. Banyak hal diluar uang yang bisa dikerjasamakan. InsyaAllah Bulog akan hadir membersamai misi SSN : "Berdaya di Negeri Sendiri"

Rendy Saputra
Penjahit Bangsa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar